05 February 2025
Ya. Fakta! Polusi udara berkontribusi terhadap jutaan kematian akibat penyakit kardiovaskular (CVD) setiap tahun. Paparan polutan seperti PM2.5, PM10, NO2, O3, dan CO diketahui meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, gagal jantung, dan aritmia. PM2.5 dapat masuk ke dalam aliran darah, memicu peradangan sistemik, stres oksidatif, dan disfungsi endotel yang menjadi cikal bakal aterosklerosis. Partikel ultrahalus (UFPs) yang lebih kecil dari PM2.5 juga dapat menyebabkan kerusakan kardiovaskular yang lebih parah. Paparan jangka panjang dari polusi udara dapat mempercepat aterosklerosis, meningkatkan kalsifikasi arteri koroner, dan membuat plak menjadi tidak stabil. Paparan ini menimbulkan risiko yang lebih tinggi terutama pada populasi rentan seperti anak-anak, lansia, Wanita hamil, penderita CVD, diabetes, atau obesitas.
Mekanisme Kerusakan Kardiovaskular
Intervensi untuk Mengurangi Risiko
Peran Tenaga Kesehatan dan Riset Masa Depan
Kesimpulan
(dr. Abdul Halim Raynaldo,Sp.JP(K), POKJA Prevensi Rehabilitasi Kardiovaskular)
Referensi:
1. Sagheer U, Al-Kindi S, Abohashem S, Phillips CT, Rana JS, Bhatnagar A, Gulati M, Rajagopalan S, Kalra DK. Environmental pollution and cardiovascular disease: Part 1 of 2: Air Pollution. JACC: Advances. 2024 Feb 1;3(2):100805.
2. Rajagopalan, S., et al. (2018). "Air Pollution and Cardiovascular Disease: JACC State-of-the-Art Review." Journal of the American College of Cardiology (JACC)*, 72(17), 2054-2070. DOI: [10.1016/j.jacc.2018.07.099].
3. Newby, D. E., et al. (2015) "Expert position paper on air pollution and cardiovascular disease." Journal of the American College of Cardiology (JACC), 65(21), 2279-2295. DOI: [10.1016/j.jacc.2015.03.038]